Departemen Informatika FMIPA USK Jadi Tuan Rumah Workshop UNESCO tentang Penilaian Kesiapan AI di Indonesia



Banda Aceh, 11 Juli 2024 – Departemen Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala (USK) menjadi tuan rumah Workshop Konsultatif UNESCO mengenai Metodologi Penilaian Kesiapan AI (Readiness Assessment Methodology Artificial Intelligence) di Indonesia. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara UNESCO, KOMINFO, USK, dan KORIKA.

Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, menekankan komitmen USK untuk terlibat dalam perkembangan teknologi di Indonesia, terutama dalam hal etika dan tata kelola AI. Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh, Bapak Marwan Nusuf, B.HSc M.A, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan perkembangan AI di Indonesia berjalan.
sesuai dengan prinsip-prinsip etika dan tanggung jawab sosial.

Prof. Hammam Riza, Presiden KORIKA, menggarisbawahi bahwa workshop ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan Indonesia mengadopsi AI. Prof. Hamman juga menyambut baik penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara KORIKA dan FMIPA USK, serta Implementation Agreement (IA) antara KORIKA dan Departemen Informatika USK, yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama dalam penelitian dan pengembangan AI di Indonesia.

Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, Dekan FMIPA USK, menjelaskan pentingnya kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi perkembangan AI. Departemen Informatika USK telah mempersiapkan talenta AI sejak tahun 2019 melalui Program Studi Magister Kecerdasan Buatan, yang telah meluluskan beberapa orang dengan prestasi luar biasa. Pada tahun 2024, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan USK menyediakan 20 beasiswa penuh untuk mahasiswa baru S2 AI.

Workshop ini menampilkan tiga pemateri utama yaitu Ibu Undral Ganbaatar dari UNESCO, Bapak Aries Kusdaryono dari Kemenkominfo, dan Bapak Adya Danaditya dari KORIKA. Kegiatan ini melibatkan diskusi mendalam tentang hukum, regulasi, efek sosial budaya dari AI, serta adopsi dan investasi AI dalam pendidikan, penelitian, dan infrastruktur, dengan tujuan mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif untuk laporan penilaian kesiapan AI di Indonesia oleh UNESCO.