Program Studi Informatika mulai menyelenggarakan kegiatan akademik pada tahun 2010 dengan ditetapkannya Keputusan Mendiknas No. 70/D/O/2010 tentang izin penyelenggaraan Program Studi (PS). Pada tahun ini, Departemen Informatika akan menerima mahasiswa baru angkatan ke-XIV tahun 2024. Hal yang sama dengan tiga tahun yang lalu, tahun ini Departemen Informatika masih menjadi favorit dengan peringkat peminat kelima terbanyak pada jalur pendaftaran SNMPTN 2023.

Menjadi pusat pendidikan dan penelitian dalam bidang informatika dan komputer yang unggul secara nasional dan dikenal secara internasional pada tahun 2025 merupakan visi dari PS Informatika. Untuk mencapai visi tersebut, empat misi utama ditetapkan, yaitu 1) Menghasilkan lulusan yang berkualitas, mandiri, kreatif dan mampu menganalisis dan menyelesaikan masalah secara sistematis dengan bantuan komputer; 2) Melaksanakan tri dharma perguruan tinggi secara berkualitas dan mengembangkan kehidupan akademik yang bermoral, sehat, kondusif, dan dinamis; 3) Mengembangkan penelitian dalam bidang informatika dan komputer dan mendayagunakan hasil pengembangan bidang ilmu tersebut untuk pembangunan dan kemaslahatan umat manusia; 4) Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak. Harapannya, cita-cita tersebut dapat diraih paling lambat tahun 2025.

Jumlah mahasiwa yang diterima dalam 3 tahun terakhir terus meningkat. Pada tahun 2017, jumlah mahasiswa yang diterima dan mendaftar ulang sebanyak 88 orang dan pada tahun 2018 sebanyak 83 orang. Sedangkan pada tahun 2019, jumlah mahasiswa yang diterima dan mendaftar ulang sebanyak 109 orang. Bila ditinjau dari tingkat kompetisi saat masuk (jumlah peminat versus daya tampung) maka PS Informatika, untuk bidang IPA, menempati ranking ketiga setelah Program Studi Farmasi dan Pendidikan Dokter. Dilihat dari distribusi geografis asal mahasiswa, secara umum, mahasiswa yang masuk PS Informatika berasal dari berbagai kota di Aceh, terutama Kotamadya Banda Aceh. Jumlah mahasiswa dari luar Aceh masih sangat sedikit. Namun pada tahun 2019, terdapat 3 orang mahasiswa dari program afirmasi (mahasiswa asal Papua) dan 2 orang mahasiswa dari luar negeri (Gambia dan Tajikistan).