HMIF USK : Open Talk Informatics 2023 Sukses Dilaksanakan



Banda Aceh, Rabu tanggal 22 November 2023, Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF) USK melalui Departemen Pengelolaan Kesejahteraan Mahasiswa berhasil mengadakan salah satu acara tahunan Jurusan Informatika yaitu OPTIC (Open Talk Informatics).

OPTIC diadakan di ruang Teater Gedung D FMIPA USK dengan mengangkat tema “Creating a Better Campus Environment Through Effective Discussion and Exploration of Problem-Solving Solutions”. OPTIC merupakan medium yang memfasilitasi komunikasi antara dosen dan mahasiswa. Dalam acara ini, baik dosen maupun mahasiswa memiliki keleluasaan untuk menyampaikan pertanyaan, keluh kesah, kritik, dan saran yang dialami selama kegiatan belajar mengajar. Tujuannya adalah agar mahasiswa dan dosen dapat bersama-sama melakukan evaluasi diri, dengan harapan  menciptakan suasana kampus yang lebih kondusif dan berkontribusi pada perkembangan pribadi yang lebih baik.

Acara OPTIC berlangsung secara sistematis dan terstruktur dengan rapi. Tepat pukul 09.15 WIB acara dibuka oleh MC.  Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran. Selanjutnya, Ichwanul Fata sebagai Ketua Panitia menyampaikan harapannya terkait kegiatan OPTIC tahun ini agar segala keresahan yang dirasakan mahasiswa dapat diutarakan dan diselesaikan dengan baik pada sesi open talk yang akan dilaksanakan nanti. Kemudian, Wakil Ketua II HMIF USK memberikan sebuah kalimat pada sambutannya yaitu ‘’ Do your best in your opportunities yang berarti lakukan yang terbaik dalam kesempatan yang kamu miliki, jadikan acara ini sebagai wadah terbaik bagi setiap pribadi agar menjadi lebih baik lagi’’.

Selanjutnya, acara dibuka oleh Ibu Viska Mutiawani, B.IT, M.IT., selaku Ketua Jurusan Informatika. Beliau berharap, setelah acara OPTIC diadakan segala keresahan yang diberikan oleh mahasiswa, baik dalam bentuk pertanyaan, kritik, dan saran untuk dosen dapat terjawab dengan tuntas dan memuaskan.

Tepat pukul 09.35 WIB, acara OPTIC yang dipandu oleh MC memasuki salah satu puncak acara, yaitu sesi PPT Question. Pada sesi ini, MC akan membacakan tiap-tiap pertanyaan dari mahasiswa yang ditujukan kepada dosen dan salah satu dosen akan menanggapi pertanyaan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan ini diambil dari link slido yang telah dikirim secara berkala ke semua leting mahasiswa aktif prodi S1 Informatika USK dan telah dikumpulkan serta dirangkum ulang oleh panitia. Dari sejumlah pertanyaan yang diajukan, berikut beberapa pertanyaan terbaik yang mendapatkan jumlah like terbanyak dalam sesi ini:

1.  Kenapa ada kebijakan pembagian kelas A dan B berdasarkan NPM?

  • Bagi kami, kebijakan ini kurang tepat karena jadwal matakuliah tetap saling bentrok dan pada akhirnya mahasiswa tetap bercampur kelasnya. Selain itu, kebijakan ini menurunkan semangat kami sebagai mahasiswa karena tidak dapat memilih dosen yang kami inginkan apalagi dosen yang kami dapatkan tersebut jarang masuk.

 

Pertanyaan ini ditanggapi oleh Ibu Viska Mutiawani, B.IT., M.IT.

“ Pembagian kelas sudah ada sejak awal Informatika berdiri yang tujuan awalnya agar tidak ada jadwal bentrok antara praktikum dan mata kuliah, karena pada masa itu jadwal praktikum juga dibagikan oleh jurusan. Namun, pembagian jadwal praktikum ini terhenti pada masa-masa Covid-19. Pembagian kelas menurut NPM dimaksudkan agar merata. Dikarenakan sebelum adanya pembagian kelas ini, pernah terjadi kuota mahasiswa menumpuk di satu kelas yang menjadikan proses pembelajaran menjadi tidak efektif. Pada dasarnya, semua dosen akan melakukan yang terbaik untuk mahasiswanya. Jika mahasiswanya mengikuti semua aturan dan komponen penilaian pasti nilainya akan baik”

2.  Untuk dosen bagaimana sistem perekrutan asisten? Sepertinya yang diprioritaskan adalah mahasiswa yang dekat dengan dosen, bukan mahasiswa yang ahli pada bidangnya.

Pertanyaan ini ditanggapi oleh Ibu Viska Mutiawani, B.IT., M.IT.

“ Sistem perekrutan asisten adalah memilih mahasiswa yang mendaftar. Dosen, khususnya saya sendiri, biasanya akan memilih mahasiswa yang dirasa paham yaitu dengan melihat nilai di mata kuliah yang bersangkutan. Namun ada juga dosen yang memilih asisten berdasarkan urutan pendaftaran teratas maupun random, yang mana hal tersebut tergantung masing-masing dosen. Apabila nantinya ada materi yang mereka (asisten) belum paham dan butuh bantuan, dapat ditanyakan langsung ke dosennya”

3.  Universitas lain di luar sudah punya kerjasama dengan developer untuk dapat menggunakan software secara legal. USK mau sampai kapan membiarkan mahasiswanya mencari yang bajakan terus?

Pertanyaan ini ditanggapi oleh Bapak Nazaruddin Abdullah, S.Si., M. Eng. Sc.

“ Kampus sudah pernah membeli beberapa software yang legal, contohnya MATLAB. Seiring berjalannya waktu, ada saja hal yang di luar prediksi yang membuat kita terhalang oleh anggaran. Banyaknya kebutuhan yang mahasiswa ingin diadakan oleh kampus namun tentunya mahasiswa akan keberatan dan protes apabila SPP naik.

Solusi yang bisa diberikan sekarang adalah gunakan aplikasi open source sebagai alternatif. Jika ada yang tidak berbayar untuk apa kita harus gunakan yang bebayar. Namun, bila ada software atau aplikasi yang memang dibutuhkan oleh rata-rata mahasiswa, tentu akan dianggarkan. Kampus akan mengutamakan software atau aplikasi yang bisa digunakan oleh semua, termasuk jurusan lain”

Tepat pukul 11.05 WIB, acara OPTIC memasuki sesi Live Question. Pada sesi ini, mahasiswa yang hadir di ruangan bebas mengajukan pertanyaan secara langsung kepada dosen yang hadir pada acara ini. Dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, berikut beberapa pertanyaan terbaik dalam sesi ini:

1.  Kenapa ada beberapa mata kuliah yang sudah diberikan projek tetap harus ada UTS/UAS secara teori?

Pertanyaan ini ditanggapi oleh Ibu Laina Farsiah, S.Si., M.Sc.

“Penyebab kondisi ini  terjadi di dalam kelas-kelas tertentu adalah dosen tidak diberikan lagi tugas karena sudah diintegrasikan dalam projek. Selain itu, saat pembuatan projek, tidak semua anggota bekerja dan saya merasa ini tidak adil. Oleh karena itu, diadakan UTS/UAS untuk mengevaluasi kemampuan masing-masing mahasiswa. Menimbang sudah ada projek, UTS/UAS yang diberikan juga tidak akan susah dan hanya seputaran materi yang telah disampaikan di kelas. Sehingga diadakan UTS/UAS bisa memotivasi mahasiswa untuk sering hadir di kelas’’

2.  Kenapa harus ada tugas yang sama padahal kondisi dosennya saat menjelaskan itu sangat berbeda, bahkan bisa dikatakan tidak mengajar?

Pertanyaan ini ditanggapi oleh Ibu Viska Mutiawani, B.IT., M.IT.

“ Pada awalnya, kelas A dan B pada mata kuliah yang sama akan dijadwalkan pada waktu yang berbeda. Namun, karena kelas yang semakin bertambah mengakibatkan jadwal yang tadinya berbeda harus disamakan. Hal ini membuat jurusan harus merekrut dosen baru yang seharusnya tidak mengajar pada bidang tersebut’’

Pada pukul 11.55 WIB, acara memasuki sesi penyampaian kritik dan saran. Pada sesi ini, MC membacakan kritik dan saran yang diambil dari link slido OPTIC. Kritik dan saran ini juga telah dikumpulkan serta direkap ulang oleh panitia. Selain mendengarkan kritik dan saran dari mahasiswa, dosen juga diperkenankan untuk memberikan kritik ataupun saran kepada mahasiswa.

Di antara beberapa kritik dan saran yang diberikan, ada beberapa poin yang menarik yaitu:

  1. Ucapkan salam saat masuk ke kelas
  2. Jangan hanya mengandalkan ilmu dari penjelasan dosen (manja)
  3. Mahasiswa saat menghubungi dosen diharapkan untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu.

Sesi ini ditutup dengan kalimat bijak oleh Bapak Nazaruddin Abdullah, S.Si, M.Eng.Sc. “Kejarlah akhiratmu, maka dunia akan mengikuti’’. Setelah sesi kritik dan saran ini, dilakukan doa dan foto bersama serta penutupan oleh MC.

Semoga Open Talk Informatics 2023 dan kedepannya sukses menjadi wadah aspirasi, silaturahmi dan komunikasi antara dosen dan mahasiswa prodi S1 Informatika dan semoga kegiatan belajar mengajar kedepannya menjadi lebih baik lagi.

Oleh Siti Nurrahmasita, Editor Tassyirifiyya – Departemen PKM HMIF USK

Dokumentasi kegiatan :