Mahasiswa Informatika Raih Juara
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) tampil sebagai juara pertama tingkat nasional di ajang bergengsi Puspiptek Innovation Festival (PIF) 2019. Festival inovasi itu berlangsung di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Jawa Barat. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk memperingati hari jadi lembaga itu setiap tanggal 1 Oktober. Mahasiswa tersebut adalah Alfy Yusyfa Fernanda (Ketua tim/Jurusan Teknik Komputer), Hendrik Leo (Teknik Elektro), Siti Alifah (Teknik Informatika), dan Rian Maulana (Teknik Komputer), menjadi juara dengan science project berjudul ‘Campli: Pertanian 4.0 Berbasiskan Vertical Farming untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian. Di babak final, Alfy dkk berhasil menyisihkan tim dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Universitas Pertamina, yang masing-masing meraih juara kedua dan ketiga di ajang yang merupakan agenda tahunan Puspiptek Serpong. Tim Campli Unsyiah yang dibimbing Rahmad Dawood, dosen Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Unsyiah, menjadi juara setelah menyisihkan 262 peserta dari seluruh Indonesia, yang akhirnya tersisa menjadi 10 tim yang masuk babak final.
“Penyerahan penghargaan bagi pemenang dilakukan di Puspiptek Serpong, Tangerang oleh Sekjen Ristekdikti, didampingi Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Kamis (3/10/2019),” ujar Ketua Program Pengembangan dan Kreativitas Mahasiswa (P2KM) Unsyiah, Marwan S.Si., MT, dalam siaran pers yang diterima Serambi, Kamis (3/10/2019) malam.
Marwan menjelaskan, Campli atau Computer Assisted Mass Planting merupakan solusi dalam meningkatkan produktivitas pertanian dengan lahan yang terbatas. Campli merupakan sistem pertanian bertingkat (vertical farming) yang mengekspansi lahan pertanian secara vertikal berbeda dengan sistem pertanian konvensional yang mengekspansi lahan pertanian secara horizontal. Karena sistem pertanian yang dilakukan secara bertingkat, maka diperlukan automatisasi perawatan dan sistem pemantauan keadaan tanaman. Sehingga Campli diintegrasikan dengan sistem IoT (Internet of Things) untuk memantau keadaan tanaman melalui sensor dan merawat tanaman melalui aktuator. Sistem pemantauan dan perawatan dapat diakses secara nirkabel oleh user/pengguna melalui aplikasi smartphone. Pada penelitian ini, digunakan studi kasus cabai sebagai tanaman percobaan yang akan ditingkatkan produktivitasnya. Penelitian ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga ekosistem lingkungan.
Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsyiah, Dr Ir Alfiansyah Yulianur BC, sangat gembira atas hasil yang dicapai mahasiswa Unsyiah pada ajang PIF tahun ini. Alfiansyah berharap alat yang dipaparkan tersebut dapat dipatenkan dan diimplementasikan di lapangan, sehingga dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu, tambahnya, teknologi pertanian 4.0 ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian tanpa merusak lingkungan untuk pembukaan lahan.
City win as Arsenal, Chelsea, Gent suffer setbacks
At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas molestias excepturi sint occaecati cupiditate non provident, similique sunt in culpa qui officia deserunt mollitia animi, id est laborum et dolorum fuga. Et harum quidem rerum facilis est et expedita distinctio. Nam libero tempore, cum soluta nobis est eligendi optio cumque nihil impedit quo minus id quod maxime placeat facere possimus, omnis voluptas assumenda est, omnis dolor repellendus. Temporibus autem quibusdam et aut officiis debitis aut rerum necessitatibus saepe eveniet ut et voluptates repudiandae sint et molestiae non recusandae. Itaque earum rerum hic tenetur a sapiente delectus, ut aut reiciendis voluptatibus maiores alias consequatur aut perferendis doloribus asperiores repellat.