
Dosen Informatika Menjadi Ketua Master Plan Smart City Banda Aceh
Dalam era revolusi industri 4.0, pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten dan kecamatan sudah seharusnya mengikuti perkembangan teknologi informasi. Salah satu upaya untuk mensinergiskan dengan perkembangan teknologi ini adalah dengan menciptakan sebuah kota dengan konsep kota pintar (Smart City). Pemerintah kotamadya Banda Aceh melalui Dinas Komunikasi, informatika dan statistik (Keminfotik) sedang merancang pembangunan kota pintar melalui program MasterPlan Smart City Banda Aceh. Untuk merealisasikan program ini, Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman SE Ak MM membentuk tim perancangan MasterPlan SMart City Kota Banda Aceh melalui kerjasama antara Pemerintah Kotamadya Banda Aceh dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Salah satu hasil kesepakatan ini adalah dengan ditunjuknya seorang Dosen Informatika Unsyiah, Bapak Muhd. Iqbal, S.Si M.Kom sebagai Ketua MasterPlan Smart City Kota Banda Aceh. Berkat kerja tim yang solid, hasil yang diperoleh adalah Kota Banda Aceh menerima penghargaan Smart City dari Menteri Kominfo RI Johnny G Plate pada hari Rabu (6/11/2019) pagi yang lalu.
“Smart city ini tujuan utamanya untuk memudahkan stakeholder dalam mengambil kebijakan dan penerapan program-program pro rakyat sekaligus demi terciptanya efisiensi dan mendukung percepatan kesejahteraan masyarakat,”
Asessor Kemenkominfo Dukung Masterplan Smart City Banda Aceh
Tim asessor evaluasi smart city tahap II tahun 2019 yang terdiri dari unsur Kemenkominfo, akademisi UGM, dan sejumlah unsur lainnya menyatakan dukungannya terhadap Masterplan Smart City Banda Aceh. Kota Banda Aceh sendiri terpilih sebagai salah satu pilot project Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia. Dan Selasa (5/11/2019) pagi tadi di Balai Sudirman, Jakarta, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyampaikan presentasinya di hadapan para assesor. Aminulah mengupas tuntas tentang road map Banda Aceh menuju smart city. Adapun tim assesor terdiri dari Herry Abdul Azis (Kemenkominfo), Hasyim Gautama (Kemenkominfo), Prof Achmad Djunaedi (UGM), Teddy Sukardi (IKTI), dan Fitrah Rachmat Kautsar (Citiasia Inc.). Overall, presentasi aminullah menarik perhatian asessor dan mareka memuji komitmen Pemko Banda Aceh dalam mengembangkan konsep smart city. “Program smart city Banda Aceh disesuaikan dengan visi misi dan RPJM serta kearifan lokal dan kekhususan Banda Aceh,” ujarnya.
“Smart city ini tujuan utamanya untuk memudahkan stakeholder dalam mengambil kebijakan dan penerapan program-program pro rakyat sekaligus demi terciptanya efisiensi dan mendukung percepatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya lagi. Pada kesempatan itu, Aminullah juga menjabarkan visi pengembangan smart city Banda Aceh yakni; “Menjadi Kota Pintar Islami yang Kompetitif dan Inovatif”. Ia turut menjelaskan program “Berindah”: Bersih, Indah, dan Bersyariah, yang melibatkan lintas SKPK dan masyarakat dalam menata lingkungan kota.
Turut mendampingi wali kota pada acara tersebut Sekretaris Bappeda Banda Aceh Nila Herawati, Kadiskominfotik Bustami, Ketua Penulis Dokumen Master Plan Smart City Banda Aceh dari Unsyiah Muhd Iqbal, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Sumber: https://bandaacehkota.go.id/